|

Saatnya Beralih ke Cat Tembok Ramah Lingkungan

Mempertimbangkan risiko yang timbul dari cat tembok solvent-based, masyarakat perlu menyadari perlunya memakai cat tembok ramah lingkungan. Cat telah jadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan kita. Penggunaan cat terutama pada bangunan dan perabotan. Cat digunakan sebagai pelapis bahan tertentu, seperti kayu, semen, batu, metal, atau plastik. Fungsinya untuk memperindah, memperkuat, maupun melindungi bahan yang dilapisi. Pelapisan pada bahan yang berbeda juga akan berpengaruh pada jenis cat yang digunakan.

Salah satu jenis cat yang lazim digunakan adalah cat tembok. Bagian tembok dalam maupun luar rumah serasa seperti rumah belum jadi bila belum dicat. Warna-warna cat tertentu juga identik dengan gaya arsitektur. Bangunan terasa menjadi sempurna setelah mendapat sentuhan cat.

Namun sayangnya, sebagian besar masyarakat justru tidak tahu efek samping penggunaan cat, khususnya cat tembok. Padahal cat merupakan salah satu penyumbang polusi udara yang dapat membahayakan kesehatan bila dihirup terus menerus.

Sepertinya, hampir tidak mungkin juga menghindari udara yang bercampur aroma cat. Ambil contoh, 90% waktu orang dihabiskan di dalam ruangan. Ini hasil penelitian yang dilakukan oleh National Safety Council  yang bertempat di Amerika Serikat. Lebih lanjut, penelitian tersebut menyebutkan, 65% waktu dihabiskan di rumah.  Dengan rasio waktu antara di dalam dan di luar rumah sebanyak itu, bagaimana kita bisa menghindari pencemaran akibat cat tembok?

Kandungan di dalam Cat Tembok Yang Perlu Diwaspadai

Cat tembok berpelarut thinner, spiritus, minyak, dan pelarut sejenis mengandung Volatile Organic Compound atau biasa disingkat dengan VOC. VOC merupakan senyawa yang mudah menguap. VOC sendiri sebenarnya umum ditemukan dalam keseharian, misalnya bau bensin atau gas ketika menguap. Hanya saja, beberapa jenis VOC berbahaya bagi manusia dan mencemari lingkungan.

Salah satu sumber utama VOC berbahaya bagi lingkungan ini berasal dari cat tembok. Penyebaran ini tidak hanya terjadi ketika tembok baru di cat saja, namun dari waktu ke waktu hasil pengecatan maupun proses pelapisan serupa akan mencemari udara sekitar. Sekalipun jumlah toksik di udara sedikit, namun pencemaran ini terjadi selama bertahun-tahun.

Gangguan pernapasan yang timbul akibat menghisap racun dari udara, kerap terlihat sepele. Padahal, efek jangka panjangnya fatal. Mereka yang terpapar VOC dalam waktu lama mungkin saja akan mengalami kanker, kerusakan hati, ginjal, atau saraf.

Cat tembok ramah lingkungan berpelarut air

Tingginya risiko gangguan kesehatan sebab paparan zat kimia dari cat tembok, telah menjadi perhatian banyak pihak. Konsumen maupun sejumlah lembaga peduli lingkungan di Eropa dan Amerika telah menjadikan ini sebagai isu penting. Upaya mengurangi atau menghilangkan kadar VOC dari cat juga telah dilakukan. Saat ini, jenis cat dengan VOC rendah adalah jenis cat water based. Sementara cat dengan bahan pelarut lainnya masih kurang ramah lingkungan.

Beralih ke cat tembok ramah lingkungan berarti beralih ke produk cat water-based, misalnya seri produk wall paint dari Bio Industries. Karena Bio Industries merupakan salah satu perusahaan pelopor cat water based, termasuk untuk cat tembok.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *